Selasa, 01 September 2009

Semua Makhluk adalah keluarga Allah

Dari Anas r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda "Semua makhluk adalah keluarga Allah. Jadi, makhluk Allah yang paling disayangi Allah adalah yang berbuat baik kepada keluarga-Nya." ( Hr. Baihaqi: Syu'ab; Misykat )

Keterangan :
Baik muslim maupun non muslim dan hewan seluruhnya adalah makhluk Allah. Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk, dan hal ini sangat disukai Allah SWT.
Dalam hadits lain dikisahkan seorang pelacur yang diampuni Allah asbab dia telah memberi minum seekor anjing yang kehausan. Namun juga ada perempuan yang disiksa karena mengurung seekor kucing dan tidak memberinya makan sampai mati.
Jika perbuatan baik kepada binatang saja begitu baik ganjarannya, maka betapa besarnya kebaikan yang dilakukanterhadap manusia yang merupakan makhluk yang terbaik.
Sabda Rasulullah saw ;
Kasihanilah terhadap mereka yang ada dimuka bumi, maka yang dilangit akan mengasihanimu.

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda bahwa siapa yang tidak mengasihani manusia, tidak dikasihani oleh Allah. dalam hadits lain lagi diberitahukan bahwa sifat rahim dihilangkan dari hati seseorang yang amat celaka. ( Misykat)

Kehidupan Rasulullah saw sendiri keseluruhannya merupakan rahmat bagi seluruh alam. Setiap satu peristiwa dalam kehidupan Rasulullah saw menjadi saksi bagi perkara ini. Oleh karena itu sangat penting bagi umatnya untuk mengetahui peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Rasulullah saw, dan meneladaninya.

Allah SWT berfirman :
Dan tidaklah kami mengutusmu ( wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam ( Qs. al Anbiya [21]ayat 107 ).

Dalam menafsirkan ayat ini Ibnu Abbas r.a berkata bahwa wujud dari Rasulullah saw, adalah rahmat bagi dunia dan akhirat bagi mereka yang beriman. Tetapi bagi yang tidak beriman wujud beliau adalah rahmat sejauh mana mereka diselamatkan dari kemusnahan di dunia dari azab Allah seperti yang telah ditimpakan kepada umat-umat terdahulu yang diberi azab ketika di dunia. Hal ini karena keberkahan Rasulullah saw.
Abu hurairah r.a mengatakan bahwa sebagian orang memohon kepada Rasulullah saw. "Kaum Quraisy telah banyak menyusahkan kaum muslimin dan menyebabkan kerugian yang cukup banyak. Maka berdo'alah untuk memusnahkan mereka." Rasulullah saw. menjawab, "Saya tidak diutus untuk memusnahkan siapapun melalui do'a saya. Tetapi saya diutus kepada manusia sebagai rahmat." ( Durul Mantsur )
Dalam kisah perjalanan Rasulullah saw. ke Thaif yang sangat menyedihkan, bahwa penduduk Thaif mencelakai Rasulullah saw. Badan beliau yang mulia berlumuran darah, sehingga malaikat penjaga gunung menawarkan jasa kpd beliau, "Jika tuan memerintahkan, kami akan menghancurkan gunung2 yang berada diantara mereka untuk menghancurkan mereka." Rasulullah saw. bersabda : "Saya berharap kepada Allah, walaupun dari kalangan mereka tidak memeluk islam, mungkin dari keturunan mereka akan lahir orang-orang yang menyebut nama Allah."
Ketika berkecamuk perang Uhud, Rasulullah telah diserang dengan hebatnya, maka sahabat meminta agar Rasulullah mendoakan azab untuk orang-orang kafir. Tetapi Rasulullah saw. berdo'a , " Ya Allahampunilah kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui."
Kisah Ghawas bin Harits ketika dalam suatu perjalanan ia melihat Rasulullah saw. tertidur seorang diri, maka dia menghampirinya dengan pedang terhunus ditangannya. Ketika Rasulullah saw. membuka matanya dan melihat Ghawas bin Harits berdiri dengan pedang terhunus dihadapannya, lalu Ghawas berkata dengan lantangnya , "Katakan siapa yang akan menyelamatkanmu dari tanganku?" Rasulullah saw. menjawab "Allah."
dengan jawaban Rasulullah itu seketika tangannya bergetar sehingga pedangnya terjatuh dari tangannya . Rasulullah saw. mengambil pedang itu lalu berkata, "Kini engkau beritahukan kepadaku, siapa yang dapat menyelamatkanmu dari tanganku?" Dia menjawab, " Engkau adalah pemegang pedang yang terbaik." ( Maksudnya, maafkanlah saya ) Maka Rasulullah saw. memaafkannya.
Rasulullah saw, bersabda, "Kamu tidak dapat menjadi orang yang menjadi betul-betul beriman sehingga kamu berlaku rahim antara satu dengan yang lain. "Para sahabat r.a berkata, Ya Rasulullah, setiap orang dikalangan kami berlaku rahim satu sama lain. "Rasulullah saw. menjawab, "Sifat rahim yang dilakukan diantara kamu sendiri saja bukanlah sifat rahim yang sebenarnya, sifat rahim yang sebenarnya adalah terhadap sekalian manusia."

Suatu ketika Rasulullah saw. mengunjungi sebuah rumah yang didalamnya telah hadir beberapa tokoh Quraisy. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Silsilah kesultanan dan kerajaan akan tetap berada di pihak kaum Quraisy selama mereka berkasih sayang. Apabila mereka memberi petunjuk hendaknya mereka melihat dan menjaga keadilan ketika membagikan sesuatu . Dan siapa yang tidak menjaga perkara ini maka baginya laknat Allah, laknat malaikat dan laknat manusia seluruhnya."
( Dari Fadhilah sedekah, M M Zakariyya Al Kandhalawi )

2 komentar:

  1. assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh

    Pak/Tuan..bolehkah saya izin copy-paste tulisan ini?

    jazakallah khairan katsira

    BalasHapus
  2. Iya Insya Allah silahkan Ukhti..., semoga menjadi asbab hidayah

    BalasHapus